Konsistensi Meluaskan Kebermanfaatan, Ketua MUI Motivasi Siswa Dalam Gelaran Maulid Nabi SMA 6 Plg
- by Editor Siabuhnews
- 16 Okt 2022
- 264 Dilihat

SiAbuhNews, Palembang-- Wujudkan komitmen ingin meluaskan kebermanfaatan diri di setiap lini masyarakat, Ketua MUI Kota Palembang Riza Pahlevi Motivasi Siswa Siswi dalam Gelaran peringatan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad dengan mengusung tema 'Mewujudkan Generasi Muda yang Cinta Pada Rasulullah SAW' di SMAN 6 Palembang Ahad, (16/10/22).
Dalam pembawaan materinya yang bertajuk 'How Do You Say I love You Ya Rasulullah' ini Riza mengajak setiap siswa siswi dan peserta yang hadir untuk senantiasa mewujudkan rasa cinta pada Rasulullah dalam bentuk yang konkret seperti beramal baik, sedekah, dan berbakti pada orangtua tak hanya di momen Maulid ini, namun juga sebagai habbit di setiap hari.
"Beramal baik secara konsisten, tidak hanya di hari-hari besar Islam saja, tapi jadikan kebiasaan sehari-hari. Gemar bersedekah, dan tentunya berbakti pada orang tua. Ketiga hal ini adalah resep sukses meniti karir kehidupan sebagai hamba Allah yang baik," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan penanaman konsep suri tauladan atau sosok yang menginspirasi dalam diri seseorang terutama bagi anak yang menjelang remaja memang seharusnya digaungkan tak hanya pada peringatan hari-hari besar islam saja, namun juga dapat diterapkan terutama di lingkungan keluarga dalam kehidupan sehari-hari agar dapat melekat sebagai habbit yang baik.
"Kalau kita ngefans sama artis misalnya, pasti kita akan mengikuti setiap sifat dan pola kesehariannya, itulah namanya kecintaan. Jadi kalau yang mengaku cinta Rasulullah tapi belum menjadikan sifat-sifat Rasulullah sebagai teladan sehari-hari, artinya perlu di pertanyakan lagi kecintaannya," tutur Riza.
Merespon antusias setiap materi yang diberikan, M (16) salah seorang siswa menanyakan terkait bagaimana membangun konsistensi berbuat kebaikan dalam diri dapat diwujudkan ditengah padatnya aktivitas dunia.
Dalam sesi tanya jawab berikutnya, Riza menjelaskan sekaligus menjawab sejumlah pertanyaan yang bertautan dengan analisis kekuatan dan kelemahan diri menjadi salah satu poin penting dalam menentukan langkah-langkah yang selanjutnya akan diambil.
"Cara mengukur yang paling efektif salah satunya ialah dengan membuat jadwal amal, catat ibadah harian kita dan beri nilai secara mandiri. Misalnya kalau hari ini sholat lima waktu lengkap, maka nilainya sepuluh. Kalau baca quran setengah juz nilainya juga setengah, penilaian poin terkait sholat rawatib, dan amalan-amalan rutin lainnya. Kita yang mengukur sendiri agar bisa tahu sudah seberapa maksimal kita memanajemen waktu dalam satu hari," ungkapnya tegas.
Komentar